" Belajar dari Korek Api "
Assalammu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh,
Selamat malam teman-teman! malam-malam gini enaknya sebelum tidur baca-baca artikel yang bisa memotivasi kita yaaap? Nah, saya waktu itu dapat artikel ini dari akun officialnya Teladan Rasulullah dari LINE. Memang sih hidup itu gak selalu indah kaya kata-kata motivator dan gak selalu mulus kaya aspal MotoGP, tapi gimanapun juga manusia butuh sama yang namanya masukkan yang positif agar hidupnya selalu mempunyai tujuan yang positif pula. Yuuuk lagsung aja kita baca artikelnya !
" Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Bila korek api diibaratkan pikiran negatif, maka satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif. Korek api mempunyai kepala tetapi tidak mempunyai otak. Oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar. Kita punya kepala dan juga otak. Jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekkan kecil. Ketika burung hidup, ia makan ulat. Ketika burung mati, ulat makan burung. Waktu akan terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut. Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka tetapi siapa diri kita. Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita. Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita SAKIT, kita baru tahu bahwa SEHAT itu sangat penting, jauh melebihi HARTA. Ketika kia TUA, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. Dan setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA. Saling menghargai,saling membantu,saling memberi dan juga saling mendukung. Jadilah sahabat perjalanan hidup yang tulus. Allah bersama kita dan In Shaa Allah selalu bersama kita. Aamiin " -Sumber : Official Account of Teladan Rasulullah in LINE-
Belajar dari hal kecil kita bisa mengambil pelajaran yang banyak dan begitu berarti, jadi apakah kita masih meremehkan hal yang kecil ? Toh ternyata kita manusia juga kecil ! tapi kenapa manusia sering merasa besar? Manusia tercipta dari tanah, tapi kenapa sering kali bersifat langit ? Mari kita sama-sama introspeksi diri kita. Sekian self-reminder untuk kita semua pada malam ini, semoga bermanfaat dan membekas dalam diri kita. Aamiin.
Wassalammu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.